Koperasi tradisional telah memiliki anggota dan mereka berperan sebagai ‘pemilik’, jumlah anggota bervariasi dan bahkan dapat mencapai jutaan anggota. Ini merupakan area menarik untuk digarap oleh perusahaan fintech di Indonesia, dan tentunya harus mentranformasikan koperasi tradisional menjadi koperasi digital terlebih dahulu.
Penetrasi internet di Indonesia telah mencapai lebih dari 140 juta pengguna dan sebagian besar mengakses internet melalui smartphone. Perusahaan fintech, seperti perusahaan penyedia aplikasi mobile lainnya, selalu menghadapi biaya akuisisi per pelanggan dan biaya untuk mempertahankan pelanggan.
Laju Fintech untuk Koperasi di Indonesia
Sebuah koperasi memiliki banyak anggota, sayangnya rata-rata Koperasi di Indonesia tergolong masih jauh dari jangkauan digital. Dengan melakukan transformasi digital pada sebuah koperasi, maka kemudian dapat dilanjutkan dengan memberikan fungsi transaksi fintech.
Banyak kegiatan koperasi yang dapat dipermudah dengan teknologi digital. Mulai dari kegiatan sehari-hari seperti pendaftaran anggota baru, pembukaan rekening, setor dana, hingga kegiatan tahunan seperti pengumuman. Biaya operasional yang dikeluarkan untuk aktivitas tersebut cukup besar. Transformasi digital dapat memberikan penghematan besar bagi koperasi tradisional.
Operasional koperasi banyak melibatkan seputar pencatatan administrasi dan keuangan. Hal ini dapat dipermudah dan dipercepat dengan digitalisasi. Digitalisasi tersebut dapat dilakukan dengan menambahkan sistem web based yang mendukung untuk integrasi melalui API.
Setelah back end siap, perusahaan fintech dapat membuat aplikasi front-end untuk digunakan oleh para anggota. Aplikasi koperasi digital tersebut pada awalnya dapat berfungsi untuk cek saldo, cek profil keanggotaan, informasi, edukasi dan pengumuman seperti rapat pemegang saham.
Walaupun koperasi memiliki banyak anggota dan dapat menurunkan biaya akuisisi, namun perusahaan fintech mau tidak mau harus merubah koperasi tradisional menjadi koperasi digital terlebih dahulu. Tentunya, anda dapat membandingkan biaya akuisisi pelanggan fintech yang sekitar Rp. 25.000 per pelanggan dengan jumlah anggota koperasi.
Untuk skala besar dan nasional, anda dapat bekerjasama dengan koperasi yang mempunyai ratusan ribu sampai jutaan anggota. Transformasi digital harus selalu memberikan perubahan yang menguntungkan untuk semua pihak.
Persaingan di era digital semakin ketat. Perusahaan fintech harus dapat berpikir out of the box seperti merambah pada bidang yang belum tersentuh namun memiliki potensi besar.
Memberdayakan Koperasi Digital dengan Fintech
Koperasi tradisional memiliki batasan lingkup transaksi, seperti tidak bisa untuk transfer ke bank konvensional.
Setelah bertransformasi menjadi koperasi digital, perusahaan fintech dapat menambahkan fungsi pada aplikasi front-end untuk memperluas lingkup transaksi.
Berikut lingkup transaksi yang dapat diperluas dengan koperasi digital plus fintech.
- Transfer ke bank konvensional
- Transfer terjadwal, seperti penggajian
- Transaksi pembayaran online dan offline
- Jasa remittance
- Bayar tagihan rekening
- Pembelian saldo pada aplikasi fintech lainnya, semisal untuk mengisi saldo GoPay.
Bisnis Fintech Berpotensi Lebih Berkembang Bersama Koperasi
Perluasan dari fungsi fintech pada koperasi digital dapat terus menerus berkembang, seperti dengan memberikan fasilitas belanja bulanan pada aplikasi tersebut, atau untuk penjualan barang secara cicilan.
Satu hal yang penting untuk terus kami ingatkan agar transformasi digital berhasil adalah, selain penghematan untuk operasional, perusahaan juga harus dapat menawarkan penghematan bagi para pengguna.
Setelah semua terpasang, selanjutnya perusahaan fintech bisa mengembangkan dengan menyediakan portal marketplace atau e-commerce koperasi.
Misalnya, untuk belanja bulanan dan sebagainya. Dengan penghasilan para anggota koperasi yang masuk ke saldo fintech koperasi digital, tentunya anda hanya perlu mengarahkan mereka untuk melakukan belanja bulanan secara online.
Dukungan Elitery untuk Perusahaan Fintech dan Koperasi
Elitery dapat memberikan dukungan mendukung infrastruktur teknologi informasi untuk seluruh bisnis anda. Elitery memberikan layanan managed service yang didukung oleh tenaga ahli berpengalaman di berbagai bidang.
Elitery telah dipercaya oleh ratusan institusi keuangan di Indonesia dan beberapa perusahaan besar di negara lain untuk pengelolaan infrastruktur IT.
Disamping itu, Elitery memiliki data center Tier III yang telah disertifikasi oleh The Uptime Institute, PCI DSS, ISO 27001 yang sejak beroperasi belum pernah mengalami downtime.
Team DevOps Elitery dapat membantu anda dalam arsitektur hybrid cloud, otomasi, dan orkestrasi infrastruktur IT Anda.
Elitery dapat diandalkan untuk menjaga infrastruktur IT bisnis Anda agar tetap berjalan lancar dan bergerak cepat memenuhi tuntutan perkembangan jaman.
Mari diskusikan kebutuhan dan permasalahan infrastruktur IT anda bersama team Elitery. Silahkan hubungi kami di (+62-21) 7511-004.