{:en}What DevOps means can be different for each organization and practitioners. In general, DevOps can mean ‘breaking-silos’ of operations section and the development section. DevOps put them in same degree to supply cycle updates or changes. Thus, DevOps is a working pattern that is applied to part Dev and Ops can collaborate in the system development. So that there are positive synergies, improving performance and increasing production quality.
What is DevOps ?
DevOps is an advancement of Agile concept. Where the speed of release and quality can be produced more frequently. This is very useful in all business areas. To all Business using information technology infrastructure in the digital era where all of things connected to the internet.
DevOps combining values, principles, methods, practices, and tools that can enhance organization’s ability to be able more quickly in providing applications and services as often as possible.
Speed and Clarity Bring Changes and Impact On Business
In the digital transformation era anything can grow very fast. There’s a lot of new technology changed the way people do the things. For example, when e-commerce had not come, people should come directly to a physical store just to purchase goods, then it evolved into a purchase via telephone (tele-sales). When the e-commerce era comes, peoples are able to make purchases via a desktop PC or notebook. And it changed again, now people can buy goods through their mobile phones. So, what does it means and what to do with DevOps?
Enterprise should follow global technology shift by embracing a new approaches for their business. Obviously, if companies failed to adapt to those changes, the market opportunity will be grabbed by other party, even that party is a newcomer or called a startup company.
To be able to adapt quickly to external changes, companies can implement DevOps approach. This is one of the main objectives of DevOps. By implementing DevOps approach, companies can continuously add new features. Those release can be tested partially to some consumers or users, so that the quality of service can always controlled and can be increased easily. With the increasing quality of service, the customer satisfaction can be more easily met.
The DevOps Cycle
As the nature of DevOps is based on adapting to the changes, feedback from users and customers become a basis for changing something. There are four phases in DevOps:
- Feedback received from running system.
- Development, based on the feedback.
- Tests on what has been made / produced in order to really be ready for distribution.
- Product deployment.
- Performance monitoring to get further feedback.
The four phases are run continuously, so that it can be relied upon to respond to changes quickly.
Comparing DevOps with Old Ways
The production is always tested either by the developer, as well as by the operational staff of data center infrastructure. If the first, before Dev and Ops ‘melted’, tough testing carried out in parallel. This is due to rigid working patterns, so that the developer can only test on their local system. When the “tested products” being executed in the central infrastructure than a failure occurs. In this case, communication will evolve with blame between Dev and Ops. The developer believes that application is running well on their system.
With a collaborative approach, and operational developers can jointly conduct live testing on the system. If there is a bug or discrepancy with the running system, then the system can roll-back. So, it does not interfere with the running services. As a result, production quality and IT companies can focus more on innovations to always be able to present features that enhance the performance of the services and business operations. In the end, DevOps provide competitive advantage for your business.
DevOps requires automation in order to be more efficient. Elitery can support your company both in the application of DevOps and automation based on what is really needed for your company’s IT Infrastructures.{:}{:id}Arti DevOps dapat berbeda pada setiap organisasi dan praktisi. Secara umum, DevOps dapat berarti ‘melebur’ bagian operasional dan bagian pengembangan, dengan tingkatan yang sama terhadap suatu siklus penyediaan pembaruan atau perubahan. Dengan demikian, DevOps merupakan suatu pola kerja yang diterapkan agar bagian Dev dan Ops dapat berkolaborasi dalam pengembangan sistem. Sehingga terdapat sinergi positif, meningkatkan kinerja dan kualitas hasil produksi.
Apa Itu DevOps ? dan Kenapa Semakin Penting ?
DevOps merupakan pengembangan dari konsep Agile, dimana kecepatan rilis berkualitas dapat dihasilkan lebih sering. Hal ini sangat berguna pada semua bidang bisnis yang menggunakan infrastruktur teknologi informasi pada era digital yang serba terhubung ke internet.
DevOps menggabungkan nilai, prinsip, metode, praktek, dan alat-alat yang dapat meningkatkan kemampuan organisasi untuk dapat lebih cepat menyediakan aplikasi dan layanan sesering mungkin.
Kecepatan Perubahan Membawa Dampak Pada Bisnis
Pada era transformasi digital yang berkembang sangat cepat, banyak teknologi baru yang dapat merubah cara orang dalam melakukan sesuatu. Sebagai contoh, dulu ketika e-commerce belum ada, orang harus datang langsung ke toko fisik untuk beli barang, kemudian berkembang menjadi pembelian via telepon (tele-sales). Ketika era e-commerce datang, orang melakukan pembelian melalui desktop PC atau notebook. Dan ini berubah lagi, sekarang orang dapat membeli barang melalui ponsel mereka.
Perubahan tersebut perlu diikuti oleh bisnis. Tentunya, jika perusahaan tidak beradaptasi pada perubahan tersebut maka peluang pasar akan diambil oleh pihak yang lain, bahkan dapat diambil oleh perusahaan pendatang baru atau oleh perusahaan startup.
Untuk dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan-perubahan eksternal, perusahaan dapat menerapkan pendekatan DevOps. Ini merupakan salah satu tujuan utama dari DevOps. Dengan menerapkan pola kerja DevOps, perusahaan dapat terus menerus menambah fitur-fitur baru dengan pengujian terhadap sebagian konsumen atau pengguna, sehingga kualitas layanan dapat selalu meningkat. Dengan meningkatnya kualitas layanan, maka kepuasan pelanggan dapat lebih mudah terpenuhi.
Siklus DevOps
Sebagaimana sifat DevOps yang didasari untuk beradaptasi pada perubahan, umpan balik dari pengguna dan pelanggan menjadi dasar untuk merubah sesuatu. Ada 4 Fase pada DevOps:
- Mendapat Umpan Balik, dari sistem yang berjalan.
- Pengembangan, berdasar umpan balik tersebut.
- Pengujian terhadap apa yang telah dibuat / di produksi agar benar-benar siap untuk disebarkan.
- Penyebaran hasil produksi.
- Pemantauan kinerja sehingga mendapat umpan balik selanjutnya.
Ke empat fase tersebut berjalan terus menerus tanpa henti, sehingga dapat diandalkan untuk merespon perubahan dengan cepat.
Perbandingan Cara Lama dengan DevOps
Hasil produksi selalu diuji baik oleh pengembang, maupun oleh staff operasional infrastruktur data center. Jika dulu, sebelum Dev dan Ops ‘dilebur’, pengujian sulit dilakukan secara paralel. Hal ini disebabkan pola kerja yang kaku, sehingga bagian pengembang hanya dapat menguji di sistem lokal mereka. Ketika “produk teruji” tersebut dijalankan di infrastruktur pusat dan terjadi kegagalan, komunikasi akan berkembang dengan saling menyalahkan, dimana pengembang berpendapat bahwa aplikasi tersebut berjalan baik di sistem mereka.
Dengan pendekatan kolaboratif, pengembang dan operasional dapat bersama-sama melakukan pengujian langsung pada sistem. Jika terdapat bug atau ada yang tidak sesuai dengan sistem yang berjalan maka sistem dapat di roll-back, sehingga tidak mengganggu layanan yang sedang berjalan. Hasilnya, produksi yang berkualitas dan IT perusahaan dapat lebih fokus pada inovasi-inovasi untuk selalu mampu menghadirkan fitur yang meningkatkan kinerja layanan dan operasional usaha. Pada akhirnya, DevOps memberikan keunggulan bisnis dalam persaingan.
DevOps memerlukan otomatisasi agar dapat lebih efisien. Elitery dapat mendukung perusahaan anda baik dalam penerapan DevOps maupun otomatisasi sesuai apa yang benar-benar dibutuhkan perusahaan anda.{:}