Tidak dapat dipungkiri permasalah pengelolaan sampah memang seperti tidak pernah selesai. Kekhawatiran akan lingkungan yang semakin kotor dan tidak terawat pun semakin besar. Kesadaran masyarakat akan pentingnya memilah sampah pun terbilang rendah. Tidak adanya pemisahan antara sampah organik dan non organik menjadi permasalahan yang cukup pelik.
Pada kenyataannya, masyarakat hanya tahu bahwa sampah–sampah ini dibuang di tempat sampah, dimana nanti akan dibawa ke TPA atau Tempat Pembuangan Akhir. Tanpa tahu jika sampah harus dipilah lagi agar pengelolaannya pun bisa maksimal.
Kenyataan di atas belum ditambah dengan kondisi pandemi sekarang. Dimana tidak hanya sampah rumah tangga saja yang dipikirkan, tapi juga sampah medis kian meningkat. Hal inilah yang mendorong pemerintah untuk menyelesaikan persoalan pengelolaan sampah.
Pemerintah Fokus Pengelolaan Sampah di Bali untuk KTT G20
Keadaan ini dialami juga oleh Provinsi Bali, yaitu sekitar Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita). Wilayah tersebut pun mengalami kesulitan dalam pengelolaan sampah. Dimana kondisi ini tidak dapat didiamkan begitu saja. Apalagi mengingat Bali sudah dibuka kembali untuk destinasi wisata turis lokal maupun mancanegara.
Pengelolaan sampah yang tepat sudah pasti akan memberikan efek yang baik untuk ekonomi Bali. Hal ini sendiri agar turis bisa nyaman berwisata di Bali dan kemudian lingkungan pun akan semakin bersih serta sehat. Sehingga tidak hanya satu sektor saja yang akan terbangkitkan dengan adanya pengelolaan sampah yang baik.
Pemerintah, melalui Kemendagri pun menyadari masalah pengelolaan sampah di Sarbagita perlu ditangani dengan cepat. Terlebih dengan adanya event besar yang diadakan pada 15 dan 16 November 2022, yaitu KTT G20. Akan ada banyak sekali petinggi negara yang hadir dan tentu saja, Pemda Sarbagita pun harus dengan cepat menangani masalah ini.
Dengan event besar yang terjadi di bulan November 2022 mendatang tersebut akan membuka peluang besar agar Provinsi Bali kembali hidup setelah dihajar pandemi dan menjadi salah satu destinasi wisata yang bersih, nyaman dan sehat.
Gerakan #Gilasampah dan Ekonomi Sirkular
Kemendagri pun meluncurkan gerakan #GilaSampah dan mengajak banyak pihak seperti komunitas pecinta lingkungan, pelaku industri hingga masyarakat pun turut andil dalam program ini. Tentu saja diharapkan dengan adanya gerakan ini, mampu memberikan kesadaran bagi seluruh pihak untuk menjaga lingkungan.
Pada tanggal 17 hingga 20 April 2022 lalu, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri mengadakan Indonesia International Waste Expo (IIWAS). Dalam expo ini pun bersama-sama dibahas bagaimana langkah terbaik untuk menangani masalah pengelolaan sampah.
Dari expo ini pun didapatkan solusi bersama yang harus dijalankan secepatnya, yaitu dengan ekonomi sirkular. Konsep dari ekonomi sirkular ini sangatlah membantu untuk meningkatkan perekonomian di Bali serta menjaga lingkungan. Di dalam ekonomi sirkular ini akan fokus untuk mengurangi sampah dan memaksimalkan sumber daya dari pemerintah, swasta, akademisi serta pemangku kepentingan yang lain.
Elitery Berpartisipasi dan Ikut Menyukseskan Event TriSenses dan IIWAS
Dengan adanya gerakan ini, Elitery siap mendukung untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah di Sarbagita, Bali. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi pun, Elitery memberikan dua produk unggulan yang dapat dimaksimalkan, yaitu SiPANDU dan SiPANON.
Mengenal Fitur dan Manfaat SiPANDU
Sistem Informasi Laporan Terpadu (SiPANDU) merupakan produk hasil kolaborasi antara Elitery dan Smart City Nusantara (SCN) untuk mewujudkan wadah komunikasi digital dengan teknologi terdepan. SiPANDU digunakan oleh Penyedia Layanan baik itu perusahaan, komunitas, pemerintah atau organisasi lainnya untuk menerima, menindaklanjuti dan memonitor laporan yang masuk agar dapat diselesaikan secara cepat, tepat, dan terukur. Masyarakat dapat dengan mudah melaporkan sampah yang ada di lingkungan masing–masing hanya dengan menggunakan aplikasi WhatsApp.
Baca Juga : Penerapan SiPANDU Untuk Atasi Permasalahan Sampah
SiPANON : CCTV Pintar dengan Teknologi AI
Dengan kemampuan Al Machine Learning yang disematkan pada SiPANON, kebutuhan analisa video dapat dilakukan secara fleksibel sehingga menciptakan suatu sistem pemantauan dan analisis objek lalu lintas yang efektif, efisien dan akurat. Ditambah dengan teknologi Edge Processing mampu mengurangi kebutuhan bandwidth berkapasitas besar dengan service level yang tinggi serta risiko kehilangan frame video. Sehingga SiPANON nantinya akan mengidentifikasi penumpukan sampah atau kapasitas TPS.
Dengan dua produk diatas, Elitery yakin dapat membantu pemerintah dalam memaksimalkan pengelolaan sampah di Sarbagita Bali. Untuk menyukseskan aksi ini, Elitery juga memberikan program menarik berupa FREE TRIAL SiPANON selama 12 bulan terbatas untuk 25 pemda/pemkab.
Jangan tunda lagi! Segera dapatkan program menarik ini, untuk meningkatkan layanan publik daerah Anda. Daftar sekarang melalui link bit.ly/FormMinatElitery atau kunjungi website resmi kami di www.elitery.com
Galeri