Transformasi Digital telah menjadi pendorong perusahaan atau startup untuk menjalankan operasional bisnis di bidang teknologi dan digital. Kebutuhan akan data menjadi sangat penting di dunia IT saat ini. Untuk itulah, perlu adanya sebuah wadah atau tempat untuk menyimpan berbagai informasi dan data dalam kapasitas yang besar. Untuk menangani hal tersebut, saat ini telah diciptakan terobosan terbaru dengan memanfaatkan jaringan internet yang dinamakan dengan cloud computing.
Istilah cloud computing tentu sudah tidak asing lagi di perusahaan atau dunia startup. Sehingga banyak yang menggunakan penyimpanan berbasis cloud, dibandingkan menggunakan penyimpanan yang berbasis konvensional atau penyimpanan pada server fisik atau hardisk. Bagi yang belum mengetahui apa itu cloud computing, kami akan memberikan pemaparannya lengkap mulai dari pengertian, tipe, fungsi dari cloud computing. Mungkin masih banyak yang belum mengerti apa itu cloud computing?
Apa Pengertian Cloud Computing?
Cloud computing adalah sebuah model untuk menyediakan layanan teknologi informasi secara on-demand, seperti computing power, storage, dan aplikasi, melalui internet. Dengan menggunakan cloud computing, pengguna dapat mengakses data dan layanan dari mana saja, kapan saja, dan dengan menggunakan berbagai perangkat, seperti komputer, laptop, atau smartphone.
Cloud computing merupakan opsi yang populer saat ini karena memiliki banyak keuntungan, seperti irit biaya, meningkatkan produktivitas, kecepatan, efisiensi, performa, dan keamanan. Maka dari itu, banyak perusahaan atau orang-orang yang beralih menggunakan cloud untuk penyimpanan data.
Sejarah Cloud Computing
Sebagai sebuah konsep, cloud computing telah ada selama beberapa dekade. Namun, teknologi yang memungkinkannya baru muncul pada tahun-tahun terakhir. Berikut ini adalah rangkuman sejarah cloud computing:
- 1950-an: Penemuan komputasi berbasis grid, di mana beberapa komputer dapat bekerja sama untuk menyelesaikan masalah komputasi yang rumit.
- 1960-an: Munculnya konsep “time-sharing” di komputer mainframe, yang memungkinkan beberapa pengguna untuk mengakses komputer secara bersamaan.
- 1970-an: Munculnya konsep “utility computing”, di mana komputasi ditawarkan sebagai layanan yang dapat dibayar sesuai dengan penggunaan.
- 1980-an: Munculnya internet, yang memungkinkan pertukaran data dan informasi secara global.
- 1990-an: Munculnya teknologi virtualisasi, yang memungkinkan satu komputer untuk menjalankan beberapa sistem operasi secara bersamaan.
- 2000-an: Munculnya layanan cloud computing, yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan data dan menjalankan aplikasi di internet.
- 2010-an: Cloud computing menjadi mainstream, dengan banyak perusahaan dan organisasi yang beralih dari sistem komputasi tradisional ke cloud computing.
Keuntungan Cloud Computing
Kemudahan cloud computing yang membuat penggunanya dapat mengakses  data kapan saja dan di mana saja asalkan terhubung dengan internet. Perusahaan-perusahaan yang menyediakan layanan cloud, memungkinkan para penggunanya menyimpan file dan aplikasi dari server jarak jauh. Ini berarti, seorang pengguna tidak perlu berada di tempat tertentu untuk mendapatkan akses file-nya. Selain itu layanan ini pun benar-benar sangat fleksibel. Di mana user dapat menggunakannya sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut berbanding terbalik apabila sebuah perusahaan membangun sistem IT sendiri tentu akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Baca Juga :Â Manfaat Cloud Computing Dalam Sektor Publik
Perbedaan On-Premise dan Cloud Computing
Ada beberapa perbedaan utama antara on-premise computing dan cloud computing:
- Lokasi: On-premise computing dijalankan di lokasi pengguna, sedangkan cloud computing dijalankan di internet.
- Infrastruktur: On-premise computing mengharuskan pengguna mengelola infrastruktur komputasi sendiri, sedangkan cloud computing menyediakan infrastruktur komputasi sebagai layanan.
- Skalabilitas: On-premise computing membutuhkan pengguna untuk mengelola kapasitas komputasi sendiri, sedangkan cloud computing dapat dengan mudah diatur untuk meningkatkan atau mengurangi kapasitas sesuai kebutuhan pengguna.
- Biaya: On-premise computing memerlukan investasi awal yang lebih tinggi dalam hardware dan software, sedangkan cloud computing biasanya menggunakan model layanan berlangganan. Namun, dalam jangka panjang, cloud computing dapat menjadi lebih murah karena tidak perlu mengelola infrastruktur komputasi sendiri.
Tipe Cloud Computing Menurut Jangkauan
Berdasarkan sifat jangkauan layanan, Cloud Computing terbagi menjadi empat tipe layanan :
1. Public Cloud
Jenis Public Cloud merupakan bentuk paling umum dan banyak digunakan dari cloud. Para pelanggan, baik individu maupun perusahaan bisa mengakses layanan yang disediakan oleh provider melalui internet. Nantinya, sumber daya komputasi seperti aplikasi, sistem penyimpanan data, dan jaringan yang diakses berbagi dengan banyak pengguna yang berbeda.
Saat ini, jenis layanan Public Cloud digunakan oleh banyak perusahaan karena para vendor memiliki infrastruktur yang telah dilengkapi data center berkapasitas besar, seperti Amazon, Google, dan Microsoft Azure.
Hal itu memungkinkan pengguna lebih fleksibel dalam menentukan atau meningkatkan sumber daya yang ingin disewa dan membayarnya sesuai pemakaian tersebut. Dari sisi keamanan, bisa dibilang Public Cloud sangat mengutamakan faktor keamanan. Jadi, walaupun berada di lingkungan cloud yang sama, pengguna satu tidak bisa mengintip data pengguna lain.
2. Private Cloud
Private Cloud merupakan layanan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan organisasi atau perusahaan tertentu. Â Infrastruktur layanan Private Cloud dikelola dan dioperasikan hanya untuk kelompok yang umumnya berskala besar dan memiliki kemampuan untuk memiliki cloud sendiri. Dari sisi lokasi, Private Cloud bisa berada pada posisi on site atau off site.
Pada prinsipnya, layanan Private Cloud tidak bisa diakses secara umum dan terbuka layaknya Public Cloud. Melainkan hanya bisa diakses oleh pihak internal perusahaan. Perusahaan memiliki kendali atas pelaksanaan cloud, baik perangkat keras, jaringan, sistem operasi, maupun perangkat lunak lain yang digunakan untuk menciptakan cloud
3. Community Cloud
Community Cloud merupakan infrastruktur cloud yang digunakan secara bersama oleh beberapa organisasi yang memiliki kepentingan yang sama, dan kebutuhan tingkat keamanan yang sama. Â Komputasi jenis ini digunakan secara eksklusif didasari oleh poin-poin pertimbangan kesamaan. Misalnya saja kebutuhan keamanan yang sama, misi dan kebijakan yang sama, atau pertimbangan kepatuhan yang serupa.
Cloud kemungkinan dimiliki dan dikelola oleh satu atau lebih organisasi dalam komunitas tersebut. Bisa juga dimiliki pihak ketiga atau gabungan antara organisasi dan pihak ketiga.
4. Hybrid Cloud
Infrastruktur cloud yang tersedia pada Hybrid Cloud ini merupakan gabungan dari jenis cloud lain. Meski secara entitas tetap berdiri sendiri, tapi ada teknologi yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar cloud tersebut terhubung.
Intinya, Hybrid Cloud merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur, baik Public Cloud, Private Cloud, maupun Community Cloud.
Elitery sebagai perusahaan IT Managed Service menawarkan layanan managed cloud yang berpengalaman dan didukung oleh Tim IT Engineers yang bersertifikasi Internasional seperti AWS, Google Cloud dan Microsoft untuk memberikan pelayanan terbaik dalam mengelola infrastruktur cloud bisnis Anda. Elitery memiliki dukungan layanan 24/7 untuk selalu siap membantu Anda kapanpun dan dimanapun dalam mengelola cloud bisnis Anda.
Jenis-jenis Komputasi Cloud
Berdasarkan jenis layanannya, Cloud Computing juga terbagi menjadi 4 jenis cloud :
1. Platform as a Service (PaaS)
Platform as a Service (PaaS) merupakan layanan berbasis cloud dengan cara menyewa perangkat keras (hardware), sistem operasi, storage, dan kapasitas jaringan via internet. Pengguna bisa menyewa virtual server dan layanan untuk menjalankan software berbasis web yang telah dikembangkan. Selain itu, pengguna juga dapat menguji software berbasis web yang sedang dikembangkan.
Biasanya, PaaS berupa framework yang digunakan oleh pengembang (developer) khususnya perusahaan startup untuk berfokus membangun atau membuat perangkat lunak. Dengan menggunakan PaaS, pengguna bisa memperoleh sumber daya untuk membuat perangkat lunak tanpa harus membeli hardware yang diperlukan.
2. Infrastructure as a Service (IaaS)
Infrastructure as a Service (IaaS) merupakan sebuah layanan infrastruktur komputasi awan yang berupa, satu paket perangkat hardware komputer virtual, bersama dengan jaringan internet, bandwidth, dan dukungan alamat IP. Terdapat jaminan online secara real time dan keamanan dalam ‘ruang lingkup’ satu unit layanan IaaS. Contoh Iaas antara lain, Cisco yang menyediakan fitur dasar solusi telepon dan Biznet GIO Cloud sebagai pusat data virtual untuk korporasi.
3. Software as a Service (SaaS)
Software as a Service (SaaS) merupakan layanan yang mengacu pada perangkat lunak (software) berbasis cloud via online melalui internet dan bisa dibeli secara berlangganan. Aplikasi tersedia dalam bentuk langganan sesuai kebutuhan pengguna atau on-demand. Jadi, pengguna tidak perlu lagi membeli lisensi dan menginstal aplikasi, melainkan cukup membayar biaya sesuai pemakaian.
Model ini adalah salah satu layanan cloud yang paling sering digunakan oleh perusahaan untuk membangun dan mengembangkan bisnis karena mudah dikelola dan sangat terjangkau. Pengguna tidak perlu mengunduh dan memasang di masing-masing perangkat untuk menyebarkannya ke seluruh tim. Layanan ini sangat berguna bagi tim yang bekerja dengan terpisah ruang dan jarak.
Komponen Penting dalam Cloud Computing
Ada beberapa komponen penting dalam cloud computing, yang memungkinkan teknologi ini berfungsi dengan baik. Komponen-komponen tersebut meliputi:
Perangkat Keras/Server
Server adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan data dan menjalankan aplikasi.
Penyimpanan
Penyimpanan merupakan tempat untuk menyimpan data dan informasi.
Jaringan
Jaringan merupakan sarana untuk menghubungkan server dan pengguna yang mengakses layanan cloud.
Virtualisasi
Virtualisasi merupakan teknologi yang memungkinkan satu komputer untuk menjalankan beberapa sistem operasi secara bersamaan.
Baca Juga :Â Komponen penting dalam Cloud Computing
Implementasi Teknologi Cloud Computing
Ada banyak contoh penerapan teknologi cloud computing dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa contoh yang mungkin dapat Anda temui:
Layanan Email
Contoh dari layanan Email yang banyak digunakan adalah Gmail atau Outlook.com. Layanan ini menyimpan data email dan menjalankan aplikasi email di internet, sehingga Anda dapat mengakses email dari mana saja dengan menggunakan perangkat yang terhubung ke internet.
Layanan Dokumen online
Seperti Google Docs atau Microsoft Office 365, menyediakan aplikasi pengolah dokumen yang dapat diakses melalui internet. Anda dapat membuat, mengedit, dan berbagi dokumen dari mana saja, tanpa perlu menginstal aplikasi pengolah dokumen di komputer Anda.
Layanan Penyimpanan file
Seperti Dropbox atau Google Drive, menyediakan tempat untuk menyimpan file di internet. Anda dapat mengakses file dari mana saja, sehingga Anda tidak perlu membawa flash drive atau mengirim file melalui email untuk berbagi dengan orang lain.
Layanan Streaming Musik
Seperti Spotify atau Apple Music, menyediakan akses ke koleksi musik yang luas di internet. Anda dapat mendengarkan musik dari mana saja, tanpa perlu menyimpan file musik di komputer atau perangkat Anda.
Layanan Cloud Gaming
Seperti Google Stadia atau Microsoft Xbox Cloud Gaming, menyediakan akses ke game yang dijalankan di internet. Anda dapat memainkan game dari mana saja, tanpa perlu menginstal game di komputer atau perangkat Anda.
Layanan Cloud Storage
Seperti Amazon S3 atau Microsoft Azure Storage, menyediakan tempat untuk menyimpan data di internet.
Tips Migrasi ke Layanan Cloud Computing
Jika Anda ingin beralih ke teknologi cloud computing, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan.
1. Tentukan tujuan dan kebutuhan Anda terkait dengan teknologi ini. Hal ini akan membantu Anda memilih provider layanan cloud yang tepat dan menentukan jenis layanan cloud yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Lakukan migrasi data dan aplikasi secara bertahap dan hati-hati. Pastikan semua data dan aplikasi yang diperlukan telah berhasil dipindahkan ke cloud dan dapat berfungsi dengan baik.
3. Pelajari dan pahami fitur-fitur yang disediakan oleh layanan cloud yang Anda gunakan. Hal ini akan membantu Anda dalam mengelola dan mengoptimalkan layanan cloud, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi perusahaan Anda.
4. Sediakan tim yang bertanggung jawab untuk mengelola layanan cloud Anda. Tim ini harus memahami teknologi cloud computing dan dapat mengelola layanan cloud secara efektif dan efisien.
5. Tetap terus memantau dan mengevaluasi layanan cloud yang Anda gunakan. Pastikan layanan tersebut masih memenuhi kebutuhan Anda dan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan Anda.
Kisah Sukses Instansi dan Perusahaan yang Sukses Beralih ke Layanan Cloud
Untuk sebagian besar bisnis yang mempertimbangkan migrasi ke cloud, sangat penting untuk memahami bahwa banyak sekali manfaat dari layanan Cloud. Ini 2 studi kasus singkat mengenai kesuksesan migrasi ke layanan Cloud.
Kemendikbud Ristek
Latar belakang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia (Kemendikbud Ristek) membutuhkan layanan Google Cloud Platform untuk menunjang aplikasi-aplikasi penting yang akan digunakan untuk 16 juta peserta didik di seluruh indonesia dan untuk mewujudkan transformasi digital dan kerja di Kemendikbud Ristek.
Solusi
Teknologi cloud Google Cloud Platform berhasil menjaga reliability dan security seluruh aplikasi dari team tanpa kendala berarti. Dengan fleksibilitas dan elastisitas dari cloud sistem ini juga membantu untuk bisa mengefisiensikan biaya operasi. Adapun satuan kerja yang mendapatkan manfaat dari inisiatif ini seperti; DIKTI, Puspresnas dan Puspendik serta platform digital bisa men-deploy dan juga menjaga keberlangsungan operasi sesuai dengan Service Level Agreement yang direncanakan.
Kementerian PUPR
Latar belakang
Kementerian PUPRÂ membutuhkan Provider Managed Cloud yang handal, berpengalaman dan profesional dalam mengelola Cloud journey PUPR mulai dari migrasi, implementasi API, implementasi security (keamanan sistem tingkat tinggi), integrasi sistem, skalabilitas cloud, dan lain – lain. Kebutuhan kerjasama dengan project management ini dikarenakan tim IT PUPR menghadapi tantangan untuk menangani integrasi data, menjaga up time dan kualitas layanan publik tetap tinggi selama 24/7 tanpa henti.
Solusi
Dengan menggunakan Google Cloud Platform yang, kini aplikasi – aplikasi penting yang dipergunakan Kementerian PUPR tidak lagi mengalami downtime serta memiliki infrastruktur TI yang berperforma tinggi dan kapabilitas yang tinggi untuk mengeksekusi berbagai workflow yang lebih besar secara lebih efisien dan sistematis. Selain itu, agility dan fleksibilitas teknologinya adalah hal-hal yang Kementerian PUPR anggap sangat luar biasa. Kombinasi ini meningkatkan kualitas pelayanan publik yang bertujuan untuk memudahkan akses aplikasi yang digunakan secara public dan internal instansi.
Download Sekarang Panduan Cloud Migration
Ingin mendorong bisnis Anda ke arah transformasi digital yang efektif? Proses migrasi ke cloud tidak harus menjadi hambatan. Dengan memahami secara mendalam tentang keuntungan yang ditawarkan oleh cloud computing dan mengikuti langkah-langkah migrasi yang telah dirancang dengan baik, Anda bisa menikmati transisi yang lancar dan produktif. Anda tidak perlu menghadapi tantangan ini sendirian. Elitery, mitra IT profesional kami, siap mendampingi Anda di setiap tahapan, memastikan bisnis Anda dapat mengoptimalkan semua keuntungan dari cloud. Bersama Elitery, manfaatkan sepenuhnya cloud untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan pertumbuhan bisnis Anda secara berkelanjutan. Hubungi kami sekarang untuk memulai perjalanan migrasi cloud Anda dan membuka kesempatan baru untuk sukses di era digital. Unduh Ebook kami di sini.